Yuk Simak, Film Adaptasi Novel Rentang Kisah
Keberanian menggelontorkan bujet lebih di mulai sejak mulai Falcon Pictures meluncurkan Comic 8 (Anggy Umbara) . Ongkos produksi serta promo film itu sama, 5 miliar rupiah. Akhirnya, Comic 8 berubah menjadi film terlaris tahun 2014.
Related Post : pengertian teks prosedur
Buat capai kemajuan ini tak ringan. Dua tahun pertama beroperasi (2010-2012) , Falcon Pictures meluncurkan 10 film. Dari 10 film itu, sembilan salah satunya jadi rugi. Yg untung cuma Potong Bebek Angsa. Keuntungan ini tak dapat tutup kerugian yg disebabkan sembilan film yang lain.
Meskipun demikian, produser Falcon Pictures, Frederica (36) gak putus harapan.
Simak juga : Novel adalah
“Saya terjun ke industri film lantaran tercemplung. Kala itu, Pak Rhoma Irama menghasilkan film Dawai 2 Asmara. Ditengah jalan, investornya mundur. Ndilalah, Pak Rhoma dekat dengan kami. Kami membiayai biar proses produksi film itu selesai.
Namanya baru terjun ke film, kami tidak mengerti mesti mengawali darimana serta apakah saja yg musti disediakan, ” Erica, demikian Frederica biasa dipanggil, memaparkan awal dirinya sendiri terjun ke industri film.
Dari rentetan kegagalan itu Erica belajar kalau tidak cuman promo, premis narasi, hasrat pirsawan, rancangan poster, teaser film, pemain, serta sutradara musti diperhitungkan. Pelajari pascaperilisan film perlu pula dilaksanakan biar perform film seterusnya lebih baik. Dari sinilah benih-benih kemajuan disemai.
Related Post : pengertian teks prosedur
Buat capai kemajuan ini tak ringan. Dua tahun pertama beroperasi (2010-2012) , Falcon Pictures meluncurkan 10 film. Dari 10 film itu, sembilan salah satunya jadi rugi. Yg untung cuma Potong Bebek Angsa. Keuntungan ini tak dapat tutup kerugian yg disebabkan sembilan film yang lain.
Meskipun demikian, produser Falcon Pictures, Frederica (36) gak putus harapan.
Simak juga : Novel adalah
“Saya terjun ke industri film lantaran tercemplung. Kala itu, Pak Rhoma Irama menghasilkan film Dawai 2 Asmara. Ditengah jalan, investornya mundur. Ndilalah, Pak Rhoma dekat dengan kami. Kami membiayai biar proses produksi film itu selesai.
Namanya baru terjun ke film, kami tidak mengerti mesti mengawali darimana serta apakah saja yg musti disediakan, ” Erica, demikian Frederica biasa dipanggil, memaparkan awal dirinya sendiri terjun ke industri film.
Dari rentetan kegagalan itu Erica belajar kalau tidak cuman promo, premis narasi, hasrat pirsawan, rancangan poster, teaser film, pemain, serta sutradara musti diperhitungkan. Pelajari pascaperilisan film perlu pula dilaksanakan biar perform film seterusnya lebih baik. Dari sinilah benih-benih kemajuan disemai.
Komentar
Posting Komentar