Kronologi Kasus SNP Finance dan Pertaruhan Rusaknya Reputasi Akuntan Publik
Praktik ‘akuntan kreatif’ untuk ‘mempercantik’ laporan keuangan menurut Mustofa, sama sekali tidak sesuai dengan standar profesi. Sesuai kode etik, seorang akuntan harus melapor jika menemukan adanya sesuatu hal yang tidak beres dalam sebuah perusahaan.
“Dengan keistimewaan yang dimilikinya, akuntan semesatinya memiliki kewajiban untuk melaporkan segala sesuatu dengan apa adanya, termasuk jika ada hal yang tidak wajar. Apalagi jika di kemudian hari diketahui bahwa penyimpangan yang diprakarsai oleh manajemen tinggi perusahaan memiliki dampak yang luas pada perekonomian,” rinci Mustofa (2014: 259).
Baca juga: fungsi kurikulum
Belajar dari pengalaman Enron maupun perusahaan internasional yang bangkrut lainnya, kegagalan auditor untuk melakukan pemeriksaan laporan keuangan secara intensif dan memberikan sinyal peringatan, telah menimbulkan krisis finansial. Kemudian muncul kekhawatiran tentang kualitas audit serta hubungan auditor dengan manajemen perusahaan. Kepercayaan investor dan masyarakat bisa pulih, jika para auditor menerapkan standar yang tinggi.
Artikel Terkait: pengertian etika menurut para ahli
Karena itu, sangat penting agar para akuntan bertindak proaktif ketika melihat ada hal-hal yang tidak benar. “Tindakan proaktif itu dilakukan dengan kesadaran penuh terhadap tanggung jawab profesi dan juga kode etik,” tulis Mustofa (2014:261).
Baca Juga: pengertian pendidikan menurut para ahli
Buku Ethical Issues in Accounting juga menyebut, kode etik merupakan etika penting bagi akuntan dan berbagai pihak yang mengandalkan informasi dari laporan keuangan yang diaudit dengan relevan. Salah satu peran etik, tulis Catherine Gowthrope dan John Blake, adalah untuk meyakinkan orang-orang yang berprofesi sebagai akuntan publik layak untuk mendapatkan kepercayaan, rasa hormat, dan keuntungan finansial.
“Kode etik dapat digunakan untuk meyakinkan orang lain bahwa akuntan publik profesional bisa dipercaya dan tidak akan mengambil keuntungan dari akses informasi yang bersifat istimewa,” tulis buku tersebut (1998:153).
“Dengan keistimewaan yang dimilikinya, akuntan semesatinya memiliki kewajiban untuk melaporkan segala sesuatu dengan apa adanya, termasuk jika ada hal yang tidak wajar. Apalagi jika di kemudian hari diketahui bahwa penyimpangan yang diprakarsai oleh manajemen tinggi perusahaan memiliki dampak yang luas pada perekonomian,” rinci Mustofa (2014: 259).
Baca juga: fungsi kurikulum
Belajar dari pengalaman Enron maupun perusahaan internasional yang bangkrut lainnya, kegagalan auditor untuk melakukan pemeriksaan laporan keuangan secara intensif dan memberikan sinyal peringatan, telah menimbulkan krisis finansial. Kemudian muncul kekhawatiran tentang kualitas audit serta hubungan auditor dengan manajemen perusahaan. Kepercayaan investor dan masyarakat bisa pulih, jika para auditor menerapkan standar yang tinggi.
Artikel Terkait: pengertian etika menurut para ahli
Karena itu, sangat penting agar para akuntan bertindak proaktif ketika melihat ada hal-hal yang tidak benar. “Tindakan proaktif itu dilakukan dengan kesadaran penuh terhadap tanggung jawab profesi dan juga kode etik,” tulis Mustofa (2014:261).
Baca Juga: pengertian pendidikan menurut para ahli
Buku Ethical Issues in Accounting juga menyebut, kode etik merupakan etika penting bagi akuntan dan berbagai pihak yang mengandalkan informasi dari laporan keuangan yang diaudit dengan relevan. Salah satu peran etik, tulis Catherine Gowthrope dan John Blake, adalah untuk meyakinkan orang-orang yang berprofesi sebagai akuntan publik layak untuk mendapatkan kepercayaan, rasa hormat, dan keuntungan finansial.
“Kode etik dapat digunakan untuk meyakinkan orang lain bahwa akuntan publik profesional bisa dipercaya dan tidak akan mengambil keuntungan dari akses informasi yang bersifat istimewa,” tulis buku tersebut (1998:153).
Komentar
Posting Komentar