Begini Penyebab Harga Barang Jasa Masih Stabil

Harga bahan sembako diadukan melompat mendekati Ramadan. Beberapa pedagang akui harga cabai juga telah naik semenjak Penentuan Umum 2019 yakni di bulan April.

Tetapi kenaikan harga tidak punya pengaruh pada keramaian Pasar Ciputat yang ada di ruas jalan propinsi, jalan haji Usman, Tangerang Selatan, Minggu (5/5). Kondisi ini malah berlainan dengan situasi Pasar Ciputat yang sepi di hari-hari biasa.

Pengamatan CNNIndonesia.com, hilir mudik konsumen menyesaki Pasar Ciputat. Beberapa puluh motor terparkir di luar pasar. Bahkan juga dua petugas unit perlindungan (satpam) ikut menolong jalan raya di pasar sebab konsumen yang bawa masuk motornya ke pasar.

Satu diantara pedagang sayur, Imas (24), akui kenaikan harga untuk bawang serta cabai bukan hal baru bila mendekati puasa. Di tempatnya, Imas menjelaskan harga bawang telah naik semenjak bulan Maret. Harga cabai telah naik waktu pemilu.

"Jika bawang telah lumayan lama, naik dari bulan Maret akhir. Yang baru naik itu cabai tetapi turun naik, turun naik, jika cabai mulai naik dari pemilu," katanya waktu didapati CNNIndonesia.com.

Umumnya, satu kg harga bawang merah di jual Rp35 ribu, sekarang ini seharga Rp50 ribu. Untuk bawang putih bundar atau banci biasa di jual Rp60 ribu, saat ini jadi Rp80 ribu per kilo.

Sedang bawang putih kating di jual Rp100 ribu per kilo dari umumnya Rp70 ribu. Untuk harga cabai keriting jadi Rp40 ribu per kilo dari Rp30 ribu. Cabai rawit jadi Rp50 ribu dari Rp40 ribu per kilo serta cabai merah jadi Rp70 ribu dari umumnya Rp45-50 ribu.

Tidak cuma cabai serta bawang, Imas menjelaskan harga timun juga telah naik dari mulai ini hari. Timun yang umumnya di jual Rp12 ribu per kilo jadi Rp17 ribu. Tetapi Imas tidak terkejut dengan kenaikan harga itu. Menurut dia, telah jadi rutinitas tahunan yang tidak bisa dijauhi oleh beberapa pedagang.

"Ini biasa setiap tahun ini, masih dapat naik dua minggu sebelum Lebaran umumnya, tetapi tidak tahu jika tahun ini," katanya.

Sembako Naik Mendekati Ramadan, Pedagang Pasar Ciputat Tidak HeranFoto: CNN Indonesia/Aini Putri

Imas akui tidak dikit konsumen yang merintih padanya masalah kenaikan harga. Tetapi beberapa konsumen tidak dapat menampik untuk beli bawang serta cabai sebagai keperluan memasak mereka.

Kios Imas berjualan sendiri tidak sepi dari konsumen. Silih bertukar ibu-ibu beli sayur mayur yang dijualnya. Tidak dikit ibu-ibu yang beli bawang serta cabai dan timun.

Sekalian melayani konsumen, Imas akui bila bukan lantaran bulan puasa serta mendekati Lebaran kondisi pasar Ciputat termasuk sepi. Walau sekarang ini harga naik tapi jumlahnya konsumen sembako tidak menyusut di kiosnya.

"Jika hari-hari biasa kita yang perlu (konsumen) tetapi jika saat ini konsumen yang perlu kita," katanya.

Satu diantara konsumen di kios Imas akui harga bawang sekarang ini tidak berteman di dompet ibu rumah-tangga. Tetapi tidak dapat tidak diterima, ia memang perlu untuk beli beberapa bahan itu jadi bahan masakan.

"Umumnya Rp6 ribu-Rp7 ribu saya bisa seperempat tetapi saat ini Rp13 ribu baru bisa seperempat, keberatan sekali tapi kita masih perlu," katanya.

Tidak cuma Imas yang rasakan kenaikan harga. Wanita bernama Adi (61) pedagang ayam potong, serta Asep (35) pedagang daging sapi, alami kenaikan harga pada jualannya.

Adi akui seekor ayam dapat di jual Rp40- Rp45 ribu dari harga Rp30-35 ribu. Tetapi sepanjang 26 tahun dianya berjualan ayam, kenaikan harga bukan hal baru bila mendekati puasa serta Lebaran.

Adi akui kenaikan harga ayam terjadi semenjak satu minggu terakhir. "Biasa naik mendekati Lebaran, Tahun Baru, Idul Adha, hari raya, jika hari-hari biasa mah murah," katanya.

Adi akui bila hari biasa ia ambil keuntungan Rp2 ribu per ekor, mendekati Lebaran ini cuma Rp1 ribu keuntungan yang diambilnya. Meskipun begitu, penjualan malah tambah tinggi dibanding hari-hari biasa.

Baca Juga: harga material bangunan

Umumnya pada sebuah hari Adi cuma mempersiapkan 15 ekor ayam. Saat ini ia dapat jual sampai 80 ekor satu hari.

"Jika hari biasa 15 ekor. Ibu ini hari jualannya 80 ekor, dari mulai jam 06.30 WIB saat ini (09.30 WIB) telah 40 ekor ada (terjual), tinggal separuhnya," katanya.

Tetapi, kata Adi, harga akan kembali normal setelah Lebaran.

Selain itu, Asep yang berjualan daging sapi akui kenaikan harga tidaklah terlalu tinggi. Saat ini sekilo daging sapi dapat di jual Rp120 sampai Rp125 ribu dari Rp110-115 ribu.

Tetapi harga daging sapi masih dapat naik dalam tempo dua minggu sebelum Lebaran.

Walau naik, Asep akui suka sebab konsumen malah bertambah dibanding hari biasa. "Umumnya naik periodik, tetapi konsumen bertambah sebab hari biasa kan sepi. Tentu (naik harga) puncaknya ingin Lebaran," kata Asep.

Komentar

Postingan Populer