Ini Dia Cara Kerja Industri Elektronik Bisa Tumbuh Kendati Target 10 Persen Disangsikan
Gabungan Pengusaha Elektronik optimistis kinerja industri
elektronik dalam negeri masih mampu bertumbuh sepanjang 2019, kendati
belum bisa memastikan kenaikannya mencapai 10%.
Baca Juga: dispenser gallon bawah
Ketua Umum Gabungan Pengusaha Elektronik (Gabel) Ali Soebroto mengakui pada awal tahun ini pihaknya mematok target pertumbuhan yang mencapai 10%. Namun, dia mengakui pada semester I/2019 realisasi kinerja pemasaran produk elektronik belum seperti yang diharapkan.
Menurutnya, target pertumbuhan itu sebenarnya masih dalam jangkauan untuk dicapai. Kendati begitu, dia belum bisa memastikan pencapaiannya.
“Masih ada 4 bulan berjalan dan mungkin terlalu dini, tetapi yang pasti seharusnya tidak turun. Pasti bertumbuh, tetapi apakah bisa mencapai 10% atau tidak, kita lihat pada akhir tahun,” ujarnya kepada Bisnis, Minggu (22/9/2019) malam.
Ali menjelaskan pertumbuhan industri elektronik bisa dilihat berdasarkan jumlah produk yang dipasarkan (quantity) dan nilai pemasaran (amount) produk tersebut. Berdasarkan kuantitas, jelasnya, pertumbuhan 10% pada tahun ini masih bisa tercapai di sektor elektronik.
Bila berdasarkan nilai pemasaran, Ali menyangsikan proyeksi itu bakal tercapai. Pasalnya, penurunan harga produk elektronik terus berlanjut pada tahun ini. “Harga produk elektronik ini turun terus. Apalagi TV, harganya turun terus,” ujarnya.
Berdasarkan catatan Bisnis, Gabel pada awal tahun ini optimistis industri elektronik akan bangkit setelah melemah 4 tahun berturut-turut. Perubahan perilaku konsumen dinilai mendorong penurunan konsumsi produk elektronik.
Ali menjelaskan penurunan kinerja industri elektronik terjadi hingga 2017 dengan penurunan secara umum sebesar 10% per tahun.Penurunan itu, menurut Ali, didorong oleh perubahan pola konsumsi masyarakat yang memengaruhi serapan produk elektronik.
Artikel Terkait: lampu LED rumah
Namun, Ali mengatakan pada 2019 pelaku indutsri elektronik dapat mengharapkan pertumbuhan penjualan berkisar 5%–10%, meski distribusi penjualan produk dinilai tidak akan merata. Potensi pertumbuhan itu pun diperkirakan bakal didorong oleh peningkatan konsumsi rumah tangga.
Baca Juga: dispenser gallon bawah
Ketua Umum Gabungan Pengusaha Elektronik (Gabel) Ali Soebroto mengakui pada awal tahun ini pihaknya mematok target pertumbuhan yang mencapai 10%. Namun, dia mengakui pada semester I/2019 realisasi kinerja pemasaran produk elektronik belum seperti yang diharapkan.
Menurutnya, target pertumbuhan itu sebenarnya masih dalam jangkauan untuk dicapai. Kendati begitu, dia belum bisa memastikan pencapaiannya.
“Masih ada 4 bulan berjalan dan mungkin terlalu dini, tetapi yang pasti seharusnya tidak turun. Pasti bertumbuh, tetapi apakah bisa mencapai 10% atau tidak, kita lihat pada akhir tahun,” ujarnya kepada Bisnis, Minggu (22/9/2019) malam.
Ali menjelaskan pertumbuhan industri elektronik bisa dilihat berdasarkan jumlah produk yang dipasarkan (quantity) dan nilai pemasaran (amount) produk tersebut. Berdasarkan kuantitas, jelasnya, pertumbuhan 10% pada tahun ini masih bisa tercapai di sektor elektronik.
Bila berdasarkan nilai pemasaran, Ali menyangsikan proyeksi itu bakal tercapai. Pasalnya, penurunan harga produk elektronik terus berlanjut pada tahun ini. “Harga produk elektronik ini turun terus. Apalagi TV, harganya turun terus,” ujarnya.
Berdasarkan catatan Bisnis, Gabel pada awal tahun ini optimistis industri elektronik akan bangkit setelah melemah 4 tahun berturut-turut. Perubahan perilaku konsumen dinilai mendorong penurunan konsumsi produk elektronik.
Ali menjelaskan penurunan kinerja industri elektronik terjadi hingga 2017 dengan penurunan secara umum sebesar 10% per tahun.Penurunan itu, menurut Ali, didorong oleh perubahan pola konsumsi masyarakat yang memengaruhi serapan produk elektronik.
Artikel Terkait: lampu LED rumah
Namun, Ali mengatakan pada 2019 pelaku indutsri elektronik dapat mengharapkan pertumbuhan penjualan berkisar 5%–10%, meski distribusi penjualan produk dinilai tidak akan merata. Potensi pertumbuhan itu pun diperkirakan bakal didorong oleh peningkatan konsumsi rumah tangga.
Komentar
Posting Komentar